Travelog Berburu Buku Jakarta - Stasiun Jakarta Kota, Kota Tua

Misi kami malam ini, mahu mencari makan.

Sambil melihat-lihat kehidupan malam di Kota Tua.

Dari hotel, kami hanya berjalan kaki. Saya fikir, kalau keseorangan saya pasti teragak-agak untuk berjalan bersendirian di waktu malam. Siang hari, masih boleh digagahi lagi. Waktu malam, saya cepat keliru dengan selok-belok jalan.

Itulah penyakit kurang yakin diri.

Atau sebenarnya, saya hanya beralasan. Mungkin ada faktor lain yang lebih "menakut-nakut"kan saya.

Persepsi.

Persepsi yang tentunya tidak positif.

:(



Stasiun Jakarta Kota

Stasiun Jakarta Kota
Stasiun Jakarta Kota

Sebelum berangkat ke Jakarta, saya sudah mencari maklumat tentang Kota Tua. Antara tarikannya, Stasiun Jakarta Kota.

Sedikit catatan dari Wikipedia;
Stasiun Jakarta Kota (JAKK), adalah stasiun kereta api terbesar di Indonesia yang terletak di Kelurahan Pinangsia, kawasan Kota Tua, Jakarta, Indonesia. Stasiun ini adalah satu dari sedikit stasiun di Indonesia yang bertipe terminus (perjalanan awal/akhir), yang tidak memiliki jalur lanjutan lagi.

Sejak 2015, stasiun ini hanya melayani rute komuter menuju daerah-daerah Jakarta dan sekitarnya Tanjung Priok, Depok, Nambo, Bogor, dan Bekasi.

Stasiun Jakarta Kota dikenal pula dengan sebutan Stasiun Beos. Walaupun stasiun ini dinamakan "Stasiun Jakarta Kota" dari semenjak berdiri, tetapi stasiun ini lebih dikenal dengan sebutan "Stasiun Kota". Nama "Stasiun Kota" juga dapat merujuk kepada Stasiun Surabaya Kota.

Keberadaannya pada saat ini diperdebatkan karena hendak direnovasi dengan penambahan ruang komersial. Padahal, stasiun ini sudah ditetapkan sebagai cagar budaya, selain bangunannya kuno, stasiun ini merupakan stasiun tujuan terakhir perjalanan. Seperti halnya Stasiun Surabaya Kota atau Stasiun Semut di Surabaya yang merupakan cagar budaya, namun juga terjadi renovasi yang dinilai kontroversial.

Sumber; Wikipedia

Saya tidak tahu sama ada saya sudah melihat keseluruhan kawasan stesen ini tapi bagi pendapat saya sebagai terminal penghujung/awal, stesen ini agak kecil. Mungkin, stesen ini bukan stesen utama. Saya tidak tahu. Kerana saya secara otomatik membandingkannya dengan stesen KTM di KL Sentral. Paling tidak pun, dengan stesen KTM di Kuala Lumpur yang lama (berhampiran dengan Dayabumi).

Tetapi saya cukup gemar dengan rekabentuk stesen Jakarta Kota ini. Bercirikan rekabentuk kolonial, seperti memberi rasa berada di alam yang berbeza. Entah kenapa, saya lebih suka bangunan-bangunan lama berbanding bangunan moden. Ya, bangunan moden itu selesa. Tapi bangunan lama lebih menimbulkan seni.

Jakarta Kota
Jakarta Kota

Bahagian dalam
Bahagian dalam
Jam
Jam
Roti Maryam Salman
Roti Maryam Salman

Starbucks
Starbucks

Puas kami bergambar di sini sana.

Narsis sekali.

Di bahagian dalam stesen ini ada beberapa restoran untuk mengisi perut. KFC juga ada. Ketika kami sampai, kebanyakkan kedai sudah menamatkan operasi.

Di luar masih sibuk terutamanya pemandu teksi dan bajaj yang menunggu penumpang. Kami langsung sahaja keluar mahu mencari makan yang lebih bersifat tempatan.



Mee Yamin Pangsit Kering

Memilih-milih dari menu yang disediakan, akhirnya saya meminta semangkuk Mee Yamin Pangsit Kering. Bahan utamanya mee dan ayam. Pangsit itu, saya tidak tahu nama Melayunya. Sempat saya google sebelum membuat pesanan.

Pangsit itu wonton.

Itu sahaja yang berkenan. Nasi goreng tidak ada.

Mee Yamin Pangsit Kering
Mee Yamin Pangsit Kering


Saya tidak dapat menghabiskan suapan. Hanya mi sahaja yang melepasi tembolok. Selebihnya, saya tidak lalu. Kerana rasanya.

Mengada-ngada betul!



Malam di Kota Tua

Selesai makan, kami berjalan pulang. Kami mengambil jalan pusingan jauh, untuk melihat-lihat kota tinggalan Belanda ini pada waktu malam. Sememangnya kawasan ini penuh dengan bangunan lama. Ada yang diperbaiki menjadi bank, muzium, hotel dan macam-macam lagi. Ada juga sudah terbiar tanpa pengurusan yang baik. Sayang. Kalau dimajukan, Kota Tua boleh menarik lebih ramai pelancong.

Muzium Sejarah
Muzium Sejarah

Cafe Batavia
Cafe Batavia

Bangunan lama
Bangunan lama

Muzium Bank
Muzium Bank

Klenteng Liu Shi Zong Ci
Klenteng Liu Shi Zong

De Qur Hotel
De Qur Hotel
Manggadua
Ke Manggadua

Bank Madiri
Bank Mandiri


Penat.

Kami ke hotel dan mengemas-ngemas barang.

Esok, mahu pulang.


<< Sebelum
Travelog Berburu Buku Jakarta - Twins Hotel, Mangga Dua
Seterusnya >>
Travelog Berburu Buku Jakarta - Kota Tua, Jakarta













Reactions

Post a Comment

0 Comments